Search

23 Apr 2007

PLAGIATOR



Percayalah, rambut pirang hanya tepat di kepala orang-orang bule. Lihatlah di mal, kafe, warnet, atau pusat-pusat kongkow, di sana bertebaran banyak perempuan (muda, setengah muda, setengah baya, hingga berusia senja) menyemir rambutnya warna kuning, merah, atau perak.

Pantaskah? Enakkah dilihat? Tidak! Kulit sawo matang (bahkan hitam), tidak layak memanggul rambut blonde. Bahkan itu juga berlaku untuk kaum hawa kita yang kulitnya putih sekalipun, atau dengan lensa kontak cokelat/biru sekalipun.

Negeri kita sungguh memprihatinkan lantaran benar-benar plagiator. Tindik lidah/bibir/cuping hidung, kawat gigi, tato, kaus kelihatan pusar, celana cut bray, sampai ponsel, adalah daftar panjang kenyataan bahwa orang-orang kita berada dalam kegelapan. Ketika ada gejala baru, gelombang plagiat pun bermunculan. Herannya, mereka pede saja melakukannya.

Pertengahan 90-an, ada istilah KDM, alias 'korban Demi Moore', gara-gara rambut cepak Demi Moore dalam film Ghost. Lalu, wanita-wanita kita ramai-ramai memendekkan rambutnya plus semi poni di sekitar dahi. KDM berlalu, kemudian ada tren-tren baru yang diikuti tanpa kita berkaca, pantas enggak ya saya memakainya?

Percayalah, rambut hitam alami lebih enak dipelototi. Tubuh mulus tanpa tato lebih eksotis. Lidah polos tanpa tindik tidak membuat jijik. Kawat gigi hanya membuat orang ngeri. Kaos standar tak memancing birahi. Celana biasa-biasa saja tak menghilangkan kesegaran. Bicara dengan tutur kata Indonesia justru mempesona.

Mari kita cari jatidiri!

6 komentar:

Anonim mengatakan...

sirik aje lo!

Anonim mengatakan...

Ga tepat kalo artis jd ilustrasi plagiator. Suka-suka mereka dong, ah, lo mo pake cawat doang di jalanan jg ga kena tilang.

Anonim mengatakan...

Gw kira yg dibilang Mas Arief bener adanya. Liat mereka yg pada nyemir rambut gw ga sirik atau keki, tapi: cuih!

Anonim mengatakan...

Jaman merdeka en globalisasi ky gini suka-suka oranglah, mo nyemir rambut, mo nyemir muka, mo nyemir gigi,, yg penting enjoy aja lagi.

Anonim mengatakan...

.. pade ngomong ape seh? haiyaaa, owe olang ga bole pade sirik, owe olang ojo macem-macemlaaaah. ajep-ajep.. ajep-ajep!!!

Anonim mengatakan...

Plagiator emang dah merasuk ke segenap tubuh kita, kebawa ke mental, sehingga banyak orang menyalahartikan bahwa keindahan n modernisasi itu harus bule, londo, atau pirang. Padahal, kalo kita mempertahankan apa yang kita punya dan kita banggakan tuh asik-asik aja. Contoh, orang Jepang tetep bangga dengan kimono dan upacara minum teh. Lha kita ini justru merasa modern kalo pake anting di telinga atau nyemir rambutnya pake warna macem-macem. Terus terang aku suka cewek yg rambutnya item banget.