Search

21 Apr 2007

PENYANYI DANGDUT


... Dangdut adalah impian-impian. Mereka menghibur dan butuh pengakun. Betapa rentannya ia tatkala goyangan diartikan sesuatu yang bisa dibeli. Citranya begitu murah, padahal ia perlu beli susu, beras, dan baju.

Penyanyi dangdut merasuk dari kampung ke kampung. Mengamat-amati dengan was-was para pejoget yang teler. Ia dijemput dan diantar, selayaknya dai. Ia menyerahkan kemolekan tubuhnya dalam bungkus hubungan saling menguntungkan: penonton puas, honor diberikan.

Penyanyi dangdut adalah miniatur sakwasangka, tetapi tetap dibutuhkan. Ia tak perlu bikin album atau disiarkan televisi. Ia hanya perlu uang untuk mempertahankan hidup, kendatipun tak sedikit penyanyi yang mengartikan kiprahnya sebagai sarana aktualisasi menuju transaksi lain, transaksi yang memusnahkan norma, sebab dalam benaknya uang adalah berhala dan kesenangan.

Penyanyi dangdut adalah pinggul, suara, uang, dan penisbian tata krama. Tetapi mereka (seharusnya) tetap manusia ...

9 komentar:

Anonim mengatakan...

'Mendadak Dangdut' banget lo ye!

Anonim mengatakan...

goyang dombreettt, goyang dombret..!! Yihaaa ....!!!!!

Anonim mengatakan...

Tul Mas, penyanyi dangdut kadang emang bispak , huwhakakakakak

Anonim mengatakan...

sebagaimana ibu rumah tangga, PNS, wanita nakal, ibu menteri, tukang parkir, pengucur pom bensin, bakul jamu, atau mahasiswi, penyanyi dangdut adalah manusia biasa. Ia tak luput dari kekurangan. Tolong jangan diskreditkan mereka. Menyanyi, termasuk dangdut, adalah salah satu pilihan. Kalau ada yang mau dibooking dan sebagainya, itu adalah oknum. Tolong sekali lagi semua berpikir positif. Thanks.

Anonim mengatakan...

untuk 'paguyuban penyanyi dangdut', tolong cermati kalimat saya. Di situ saya bilang "kadang", berarti sudah mewakili oknum, kan? sebagaimana institusi polisi, menteri, atau siapapun yang bisa saja ada oknumnya. Jangan sewot, Mas, saya bicara realita. Suwun.

Anonim mengatakan...

kyk-nya bener kt lukman sw, bhw itu realita koq. saya risih kl ada penyanyi goyangannya sampe kelewatan. trus kl rusuh krn mabok, siapa bertanggung jawab? beda dg inul, dia goyang tapi ada seninya. dan wajahnya juga ga nakal. rata-rata penyanyi dangdut tul seronok en kesannya nakal.

Anonim mengatakan...

lha kalau seronok, kenapa kamu yang murid SMP nonton juga? Dangdut tontonan orang-orang dewasa, dik, kamu nonton sinchan atau Power Rangers aja!

Anonim mengatakan...

yeee, malah marah. suka-suka gw mo nonton apa!

Anonim mengatakan...

yaelah, ini topik bagus malah pada berantem. Dangdut itu tidak dosa, tapi orang-orang yg ngga bertanggung jawab itu yang menanggung dosa. Paguyuban penyanyi dangdut ga keliru, lukman juga enggak salah. Mungkin "siswi smp" yang harus banyak belajar kalau kasih komentar.

Menurut saya, dangdut itu salah satu aset di khasanah hiburan nasional. Jika kemudian menjadi sorotan, itu karena dibungkus dengan tarian erotis. Sebenarnya nggak perlu seksi-seksi amat, kok, sajian itu kan hanya bumbu saja, yang penting suaranya kayak apa.

Penyanyi dangdut yang modal goyang syahwat kini pada rontok, dan mereka yang mengandalkan suara kayak Ikke Nurjanah, Evie Tamala, Iis Dahlia langgeng dan laris, sebagaimana Elia Kaddam yang abadi dan legendaris tanpa goyang pinggul hebat.

Sudahlah, seleksi alam bakal berjalan untuk siapapun, dan dunia apapun. Bravo musik dangdut!!