Search

23 Apr 2007

PENALTI


Penalti itu nisbi. Pelanggaran dalam kotak terlarang bisa subyektif, karena hanya berada di bawah rekomendasi wasit dan salah satu asistennya yang terdekat. Itupun sering asisten tak digubris lantaran keputusan mutlak di tangan wasit.

Subyektif, sebab penafsiran tentang pelanggaran bisa bermacam-macam. Tim yang dijatuhi penalti bisa saja memprotes, sebab handsball tak terjadi karena tangan pemain sedang tidak aktif (rapat dengan tubuh) saat tersentuh bola. Protes juga bisa mengucur karena lawan yang diganjal sebenarnyalah pura-pura jatuh, alias diving, sehingga tidak patut mendapat hadiah penalti.

Penalti itu nisbi dan keadilan. Peraturan FIFA tidak selamanya ampuh. Penafsiran bisa hanya akal-akalan wasit untuk kepentingan tertentu. Kalau sudah begitu, buat apa ada tendangan penalti?

7 komentar:

Anonim mengatakan...

bagian dari permainan nasib bung yg mempermainkan kejelian wasit. kita pun kadang mensyukurinya dan kadang mengutuknya... tapi permainan terus berjalan... salam.

Anonim mengatakan...

benar kata aroenbinang. Yang mengutuk bisa saja esoknya merasa senang karena mendapat penalti serupa. Dengan demikian, apakah penalti itu simbol kemunafikan?

Anonim mengatakan...

Penalti mirip eksekusi tembak di tempat. Hal yang wajar karena ada rule-nya. Persoalannya, proses diputuskannya penalti ini yang membuat kontroversi. Ada sebuah tim divisi utama pada musim kompetisi X yang lebih dari separuh jumlah golnya dibikin dari titik putih. Celakanya, penalti diberikan saat tim ini menjadi tuan rumah. Lebih celaka lagi, lebih separuh dari gol-gol penalti itu terjadi di menit-menit akhir. Gila!

Anonim mengatakan...

ibarat bermain seks, penalti itu ejakulasi dini, alias orgasme yang ga utuh, hahahahaha ...

Anonim mengatakan...

Aku ga setuju ada tembakan penalti, apalagi terjadi di partai final. Mendingan diundi dengan kepingan uang aje. Tul ga?

Anonim mengatakan...

Penalti itu menang ya ga bikin bangga, kalah bikin kesal dan murka. Menurut gw penalti itu, terutama pada penentuan siapa juara, ditiadakan saja, tapi diganti dengan memunculkan juara kembar.

Anonim mengatakan...

Pada ngomong paan neh? Bola yak? Gue kaga demen bola, sori deeeh ,,