Search

13 Des 2008

TEBAR PESONA


Jangan TP-TP loh! Awas!

ISTRI saya gemar mengucap itu kala saya hendak pergi, jauh sebelum Amin Rais mengomentari calon presiden negeri ini yang gemar tebar pesona di televisi.

"TP" yang dimaksud tentu tebar pesona. Dia tidak khawatir saya mencari pacar, tapi menurutnya, tebar pesona adalah pekerjaan melelahkan. “Bukankah kau harus pura-pura manis, pura-pura baik, pura-pura tidak pura-pura ketika tebar pesona? Lebih baik energinya untuk bekerja. Mencari duit untuk menghidupi anak-istri,” omelnya. Lebih pada omelan seseorang pada kawan. Sungguh, kami sudah seperti rekan.

Tebar pesona pada prinsipnya mencuri hati, menaklukkan pertahanan, dan ia bersorak puas sesudah memakan korban. Itu jika dilakukan orang terhadap lawan jenis (termasuk barangkali berlaku pula bagi kaum homoseksual dan lesbian terhadap sejenis). Penebar pesona tak melulu bujangan. Bapak-bapak dan om-om bahkan, konon, lebih cekatan. Ibu-ibu yang suka arisan juga (lagi-lagi katanya) piawai memulai.

Tebar pesona dilakukan untuk kepuasan batin maupun penaklukan. Mereka memamerkan sesuatu yang amat mereka andalkan. Seorang tante melenggang di mal seperti macan lapar. Pinggulnya bergoyang dengan sentakan-sentakan tertentu. Ia memamerkan bahunya yang mulus lewat tanktop -- yang kurangajarnya -- dari bahan tipis. Itu ketika ia melihat sekelompok pria sedang berdiri di depan etalase. Tante ini sedang menebar pesonanya.

Seorang pria setengah baya berdiri dengan bau wangi di meja penerima tamu sebuah seminar. Ia berdasi sutera, menggenggam Nokia E90 seraya mengayun-ayunkan tangan, dan bicara tentang golf serta bursa saham. Di depannya, tiga perempuan ayu, para penerima tamu itu, ternganga-nganga dibuatnya. Salah satu di antaranya membatin: “Hm, andai si bapak ini bepergian sama saya ke sebuah tempat yang amat mewah, betapa asyiknya, ya.” Aha, si bapak sedang sukses menebar jeratnya!

Tebar pesona bisa dilakukan di bus kota, konser musik, khitanan anak teman, lobi sebuah hotel, di sebuah malam amal yang mengundang dai, bahkan di yahoo messenger. Di YM, seseorang pandai menikung kata, meluluhlantakkan pertahanan lawan bicaranya (bahkan terkadang memakai webcam guna memamerkan bagian terdalam tubuhnya). Ia sedang menebar pesona. Ia tengah melakukan 'pertunjukan' kecil supaya orang lain di ujung sana takluk di hadapan dengkulnya.

Dari survei kecil-kecilan saya, mereka yang tebar pesona adalah pria-pria atau perempuan-perempuan yang merasa cantik atau tampan, atau setidaknya seseorang yang merasa punya keunggulan, umpama bibirnya yang sensual, (maaf) payudara yang membuat jelalatan mata, kerlip mata yang mengerjap seperti bintang, badan montok padat merayap, atau hanya sekadar punya jari jemari runcing dengan kutek menyala-nyala di kukunya.

Tebar pesona itu tak ubahnya kleptomania. Ia mencuri untuk kesenangan. Ibu-ibu yang menggondol asbak atau vas bunga di kamar hotel dibimbing oleh 'hobi'-nya yang aneh, sekaligus itu penyakit. Begitu pula tebar pesona ...

("Kau tak mungkin laku kalau tebar pesona, karena kulitmu hitam dan jarang sisiran," cibir istri saya suatu ketika. "Ah, masa, sih?" Protes saya di depan cermin)

10 komentar:

ANGGUN PUSPITA mengatakan...

ckckckckck....sepertinya sangat mengerti tentang "hal ini"?

Anonim mengatakan...

("Kau tak mungkin laku kalau tebar pesona, karena kulitmu hitam dan jarang sisiran," cibir istri saya suatu ketika. "Ah, masa, sih?" Protes saya di depan cermin)

he he istri yang percaya pada potensi suaminya..

Sttt.. ojo kondo2 ya..

Anonim mengatakan...

kayaknya apa yg dibilang istrimu itu ada benarnya. "Kau tak mungkin laku kalau tebar pesona, karena kulitmu hitam dan jarang sisiran"

nah, krn alasan itulah makanya kau tebar2 pesona lewat tulisan kan?

*ngakak trus kabuuur seblon dipentung mister firhanusa*

Anonim mengatakan...

kalau aku sih pantang Tp, lha wong auraku sudah cukup utk menggetarkan lawan jenis....Hwuakakakakak

Ge Siahaya mengatakan...

Hihihi... idem ditto sama Nita ah.. *toss*

Arief Firhanusa mengatakan...

Sumpah saya ngakak tak brenti-brenti membaca lima komentar di atas **bntar ambil napas dulu karena perut sampe mual-mual krn ketawa**

Kalian benar. Semua benar dah! **beruntungnya saya yang punya kawan,adek, embak, mas-mas yang memahami benar saya sebenarnya kayak apa**

Bhuwhakakakakakak ....

Anonim mengatakan...

hitam dan jarang sisiran ? sek,sek....deskripsi'ne kok gak asing ya....
eh, Mas Arief...brarti kita pernah ketemu secara nggak sengaja, pas beli bubur ayam dekat alfamart plamongan, hahaha.....

Arief Firhanusa mengatakan...

Sampean pake apa waktu itu? Sarung atau baju lengan panjang? :p

goresan pena mengatakan...

hahahhaha...aku baca koment mas goe dan mas arief ni loh...lucu banget....

hehe, aku juga kadang suka TP2...hehe...jujur amat yah...
suka sok2 cool gitu kalo' baru kenal orang...halahhhhh...basi banget yah....

Anonim mengatakan...

jadi karena item, dekil, jarang mandi, jarang sisiran, makanya kalo di YM maut ya BEIB?

huahahahahahahahaha!!!