Search

16 Mei 2009

ISTANA SERIBU JENDELA


CINTA adalah istana dengan seribu jendela. Ia berjalan perlahan-lahan seperti rusa di padang Savana. Lalu menukik lembut ke pucuk pinus dan mengepak sayap di sana.

Shugy meniti pelaminan seperti pangeran. Matahari gencar memancar, memercikkan sebutir peluh kecil di dahi. Tetapi ia takzim dengan senyum yang tak pernah tanggal, menggamit hati Ethika Kumalaayu Arumsariningtyas yang duduk di sisinya dengan pendar mata syair pujangga.

Pelaminan penuh pijar dan bunga di Jalan Kenangasari 15, Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu 9 Mei lalu itu menghipnotis. Aura dan peri berkejaran, membentuk lingkaran-lingkaran Saturnus.

Di kursi tamu saya dikurung sunyi. Memandang pengantin adalah sendirian meniti debur. Tiga hari sebelumnya saya masih bersilangcanda dengan Shugy. Ia karib. Beberapa kali kami terlibat dalam penyelesaian beragam masalah kecil. Tahu-tahu, ia berbusana maharaja di depan saya, dalam acara penting dan sakral.

Pernikahan bukan akhir, tetapi permulaan. Ada banyak 'polisi tidur', banyak masalah pelik dan peka dalam perjalanan. Tetapi Shugy menatap tantangan ini dengan garang, dengan nyali seorang Musketeers. Maklum, ia masih kuliah, meski juga telah bekerja.

Namun bukan itu masalahnya. Ia dan Ethika Kumalaayu dihadapkan pada perbedaan keyakinan. Indonesia masih memandang sisi ini sebagai musabab lahirnya percik dalam pernikahan.

Tetapi Shugy saya yakini punya pisau tajam untuk membelah sekat. Ia dan istrinya bakal terus lekat bergandengan tangan, hingga ajal tiba. Dan, jujur saja, saya mengagumi kebulatan hati keduanya membangun rumah cinta "dalam perbedaan".

Selamat menyibak samudera baru, kawan!

16 komentar:

imelda mengatakan...

selamat menempuh hidup baru

EM

Mira mengatakan...

Weh ada yg merid. kpn ya giliranku? hihihiihk. Selamat ya mas Shugy

ifoel mengatakan...

Selamat menempuh hidup baru bagi yang berbulan madu...

jgn lupa berknjung ke rumahku yang baru ya..??
klik di sini

lintang mengatakan...

cinta memang mengalahkan perbedaan semoga cinta kalian selalu utuh utk selamanya.

Astrid mengatakan...

Untuk yg lagi hepi, met menempuh hidup baru. Semoga menjadi keluarga yang harmonis hingga ujung waktu. Salam kenal.

Anggia mengatakan...

Yup, aq jg mo ngucapin slamat menempuh hidup baru. cara mas arief menggambarkan pernikahan ini ciamik dah.

Putri mengatakan...

Congratulations! moga2 Tuhan memayungi kalian berdua, amin.

Buat mas arif, salam kenal dari saya. mampir ya kl ada waktu. trims

goenoeng mengatakan...

sebenarnya manusia tiap hari mengarungi samudera dan berselancar di liuk2 kehidupan.
'selamat menikmati gelombang yang lebih besar, hanya hati2lah pada batu karang', itu menurutku... :)

shugy mengatakan...

thanks buat teman² blog.jujur saya terharu setelah membaca postingan "Istana Seribu Jendela" created by Kang Arief F.hari ini saya sudah mulai masuk kerja.sempat buka blog teman² eh ternyata Profil saya ada di blog mas arief.sekali lagi thanks banged mas....

dyahsuminar mengatakan...

ceritanya jagong di ungaran to ??
selamat ...semoga bahagia untuk Shugy..

Anonim mengatakan...

wedding is the day when you can smell the flower of your own funeral. semoga pernikahan mas shugy nggak sekedar menyeret pembantu ke kamar tidur.
cum ngingetin: it's a domestic partnership, not a partnershit.

carpe diem!

ps: yg punya blog tukang boong! katanya ada postingan baru? huh!

duo emak mengatakan...

smoga karib itu mampu melalui jalanan di depan dengan aman setosa..

ernut mengatakan...

semoga yang berbeda dapat dicari kesamaannya...

Sekar Lawu mengatakan...

nitip selamat buat Mas shuggy...semoga langgeng selalu...amin

goresan pena mengatakan...

ibuku dulu pernah bilang gini mas, "kenapa harus memulai dengan dasar perbedaan, padahal dengan banyak kesamaan pun banyak aral?"

aku menangkap 2 hal dari pernyataan ibu.
1. jangan lanjutkan hubungan dengan perbedaan keyakinan
2. lanjutkan saja, karena sama atau tidak, toh sama2 akan menghadapi problematika hidup, right?

Lia Marpaung mengatakan...

apapun atas nama ketulusan cinta, seharusnya tidak pernah salah dan dipersalahkan....dan menurut saya, pasangan yang memiliki perbedaan keyakinan, dan "berhasil" melangkah hingga ke pernikahan, memiliki modal yang lebih dari mereka yang [mungkin] menikah dengan iman yang sama, yakni : kegigihan dan sekaligus kesolid-an sebagai pasangan....mudah2an ini membuat mereka akan lebih menghargai pernikahan sekaligus menjaganya...