(Wawancara imajiner dengan Maia Estianty)
Siang pukul 13.00, 13 Mei lalu, wajah Maia tampak kusam. Baru saja ia lewati sidang perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Selatan. Di lorong menuju tempat parkir, ia menerima saya untuk wawancara. Di sebelahnya ada pengacara Elza Syarif dan Sheila Salomo, serta Kusthini dan Ir Harjono Sigit, ibu dan ayahnya. Berikut petikan interview itu.
Halo, Maia.
Halo juga, Mas.
Anda biasanya tegar. Mengapa kini tampak sedih?
Saya tidak tahan saat ibu saya menceritakan flashback ketika ayah saya mendapatkan perlakukan kasar dan penghinaan. Sebelum menikah, keluarga saya memang tidak setuju dengan Dhani yang anak band. Tetapi saya tetap memilih Dhani hingga akhirnya Bapak-Ibu memberi restu.
Ibu yang datang sebagai saksi menangis ketika memberi kesaksian tentang perlakuan kasar dan penghinaan yang dilakukan Dhani. Melihat Ibu menangis, saya tak kuasa membendung airmata. Saya luluh dengan tangisan Ibu.
Dhani nggak hadir di persidangan ini, apa komentar Anda?
Emang gue pikirin!
Kabarnya ia ke Australia bersama Mulan, ya?
EGP!
(Elza Syarif tampaknya tak tahan. Ia menyela)
Menurut penjelasan pengacara Dhani, Derta Rahmanto, Dhani memang sedang berada di
(Maia menimpali), Jangan hanya dua-duaan, mesra-mesraan. Resmikan saja, ceraikan saya dulu!
Nama Mulan Jameela sepertinya membuat Anda alergi, ya? Apa komentar Anda tentang dia?
Jameela? Hahahaha … Sudahlah, pake Kwok aja, nggak usah Jameela-jameelaan, terlalu dibuat-buat tuh! Bagusan Kwok, kok. Atau kalau perlu balik lagi ke Wulansari, nama asli yang ia bawa dari Garut!
Tapi Mulan pernah membuat Ratu begitu hebat saat duo dengan Anda. Anda menganggap dia kacang lupa kulitnya? Pengkhianat? Atau perempuan tak tahu diri lantaran shock budaya?
Gini loh Mas. Mulan itu saya temukan di sebuah kafe di Bandung dalam kondisi mengenaskan. Ia cukup kere, sehingga untuk membeli kostum panggung saja ia tak mampu.
Sebelumnya kami melakukan audisi untuk mengganti Pinkan Mambo, tapi tak kunjung menemukan pengganti. Dulu pernah beberapa penyanyi saya ajak duet untuk mengganti sementara Pinkan, diantaranya Tia AFI. Kemudian ada juga desas desus Agnes Monica dan Tere bakal saya rekrut. Tapi saya pengin wajah baru, yang belum terkenal.
Sampai akhirnya seorang teman memberi beberapa foto dan profil penyanyi Bandung. Salah satunya Mulan. Waktu pertama kali lihat fotonya, saya langsung pengin tahu, dia nyanyi di mana. Saya tunjukkin ke Dhani, dia juga penasaran. Begitu tahu dia nyanyi di Barbados Cafe Kemang, saya langsung samperin dia.
Malam itu juga Mulan saya panggil ke rumah. Saya suruh dia nyanyi. Saya langsung dapat chemistry-nya. Langsung connect.
Bukankah kemunculan Mulan yang udik itu jadi serbuan pemburu berita gosip, karena selain kepindahnnya dari Band Dimensi ke Ratu dianggap bermasalah, juga diberitakan sudah punya anak dan suami?
Ah, no comment ah. Anda kini boleh menyimpulkan sendiri.
Tapi sukses,
Anda tahu apa, Mas? Anda tidak lebih tahu daripada saya! Jangan singgung TTM, karena saya menjadi trauma. TTM itu kan akhirnya mengutuk Dhani dan Wulansari, sehingga mereka lupa daratan, lupa kulitnya, mabuk kepayang, cium-ciuman! Saya sinting dibuatnya! (mata Maia tampak melotot penuh bara)
Berarti Mulanlah biang keributan ini?
Anda kok nggak ngerti juga, sih? Siapa yang mengajari Al, El, dan Dul menyimak foto-foto porno? Siapa yang menggeliat kurang ajar saat syuting video klip di depan Dhani? Siapa yang bercumbu dengan suami saya di saat saya kerja? Siapa? Siapa, Mas? Mulan adalah penyebab pecahnya rumah tangga kami. Mereka sering tampil berdua dan tidak lagi sungkan menunjukkan kemesraan di panggung.
Dalam bermusik, Anda lebih pintar ketimbang Mulan. Menurut Anda?
Mulan itu ibaratnya hanya barang. Dia bisa gerak kalau digerakkan oleh orang lain. Bikin lagu? Hoho, mana bisa! Memainkan alat musik juga tak becus. Dia selalu tergantung dari orang lain, manager, dan sebagainya.
Itu mengapa Mulan menghindari tampil sepanggung dengan Anda di RCTI pada Kamis (17/4/2008) malam dalam tajuk “Perempuan dan Wanita” itu, ya?
Anda
Apa beda Anda dengan Mulan?
Saya nyanyi seperti Mulan bisa, bikin lagu bisa, mengaransir lagu juga oke, jadi manager orang lain atau memanageri diri sendiri bisa. Ya jangan dibandingkan dong saya dengan Mulan. Mulan akan berhenti total kalau sudah tidak ada daya tariknya lagi atau tidak ada nilai jualnya! Sedangkan saya selama masih bisa berdiri tegak dan masih punya suara tetap bisa membawakan lagu baru. Coba lihat penyanyi yang tidak bisa bikin lagu, dia akan segera hilang dari peredaran alias kalau muncul ya cuma lagu itu-itu saja!
Di video klip 'EGP' (Emang Gue Pikirin), Anda mengajak sejumlah selebritis, seperti Luna Maya, Indra Bekti dan Sandra Dewi. Mengapa?
Keikutsertaan mereka bukan hanya sebagai daya tarik sebuah video klip musik, tapi juga karena saya dan sejumlah seleb itu memang bersahabat.
Kebetulan
Luna Maya, Sandra Dewi, Indra Bekti, Aming dan lain-lain memang hanya tampil sebagai cameo. Mereka mencoba menggambarkan lirik lagu 'Emang Gue Pikirin' yang terkesan menunjukkan sisi cuek saya. Kami nggak pernah menawarkan, tapi mereka yang menawarkan ikutan di video klip ini. Seperti Luna, begitu dia tahu saya mau bikin klip EGP, Luna terus-terusan nelpon nanya kapan mulai syuting.
Terakhir, apa yang paling Anda inginkan dari Dhani sekarang ini?
Kalau sudah enggak cinta sama saya, ya tinggal tanda tangan. Ngapain juga sampai diulur-ulur?
3 komentar:
halo mas... wawancara imajinernya boleh juga. saya yg jurnalis jadi ngiri nih :)
wawancaranya boleh saya quote nggak mas.. hehehe.. mantab!! saya suka imajinasi sampeyan.
mbok skali-skali wawancara imajiner sama Soeharto. di akherat.
ngakak sampe belet ee' baca komentar blue sompret,, Pak Harto bukannya menjawab pertanyaan2 kita saat diwawancara, tapi malah berniat mencekik leher kita dengan kain kafannya, bhuwhahahah ...
Posting Komentar