INDONESIA IDOL menjadi pelipur lara. Tadi malam, di RCTI, digelar babak workshop. Seluruh 12 kontestan cewek unjuk kebolehan di depan Titi DJ, Anang, dan Indra Lesmana. Dari 12 orang itu, 4 diantaranya didepak, dan tinggal 8 yang kelak bakal beradu top di babak spektakuler.
Kualitas mereka? Namanya juga kontes audisi. Jadi ada yang oke, ada juga yang letoy. Situasi macam ini juga pasti terjadi di deretan peserta pria yang nanti malam (Sabtu, 26/4/08) beraksi di depan juri dan masyarakat pemirsa televisi.
Tapi yang patut di-stabilo adalah kentalnya acara ini dengan elemen-lemen bermutu. Taruh misal, seluruh juri – Titi DJ cs itu – begitu dingin cara menilai, dan simpel. Simpel bukan berarti mereka tidak pintar, namun justru penuh muatan.
Saya tidak setuju dengan beberapa komentar di sebuah forum milling list yang menyebut bahwa juri-juri itu tak punya sikap. Titi, Anang, dan Indra bukan Paula Abdul, Simon Cowell, dan Randy Jackson. Anang memang nylekit seperti Simon, Titi adem dan keibuan macam Paula, dan Indra bijak seperti Randy. Tapi ini pasti bukan disengaja oleh produser Indonesia Idol. Lagian, kalaupun menjiplak, sah-sah aja. Lha wong II (Indonesia Idol) itu
Kembali ke pentas tadi malam. Suasana temaram panggung, plus layar digital di latar belakang yang membuat sang penyanyi berkelebat-kelebat dengan aksinya dari rekaman sebelum naik pentas, membuat II lebih cerdas ketimbang kontes sejenis yang kini marak di televisi.
Suasananya memang AI banget. Tetapi idol versi
Pendek kata, saya tiba-tiba tidak alergi lagi menonton acara semacam ini. Tapi tetap saja mual menyaksikan kontes audisi yang presenter dan jurinya cengengesan kayak yang di Indosiar itu!
2 komentar:
Indonesian Idol? bhuwhahwhahahw,, hahwhakakakak
kenapa ngakak wool? ada yg lucu?
Posting Komentar