Search

11 Jul 2009

HOLE IN ONE DARI ISTRI


ISTRI saya marah membaca postingan ini. Bisa dimaklumi. Ia membaca sebuah pesan singkat kiriman 'seseorang' yang sangat ia benci, persis di hari ulangtahun saya, 23 Juni lalu. Padahal itu imajinasi belaka.

Imajinasi atau nyata, ia tak mau mengerti. Maklum, dengan hanya menyinggung tentang 'dia', ia berpikiran bahwa saya rindu pada 'orang itu'. Padahal, sejatinya saya tak pernah lagi mengangankan sesuatu yang dulu terjadi terseret ke masa kini, lebih-lebih menginginkan pertemuan.

Istri saya asyik sekaligus unik. Di satu sisi ia tipikal buldozer yang senantiasa menggilas hari ini dan hari depan untuk tujuan-tujuan. Tapi, sesekali ia juga menengok ke belakang dan berusaha memperbaiki hal-hal buruk masa lalu, termasuk hubungan saya dengan 'dia'.

Saya berterima kasih padanya meski seharian ia mengomel, melebihi omelan saya sesaat setelah saya memergokinya mengirim SMS ke mantan pacarnya. Istri adalah pagar. Istri adalah masinis kereta. Istri juga stik golf untuk menuntun bola memasuki hole in one kehidupan. Sebab itu, setelah meminta maaf padanya, saya mulai menata kembali manajemen perasaan antarkami.

4 komentar:

The Bitch mengatakan...

bikinin anak cewek aja, maz!
((=

goresan pena mengatakan...

hai, Mas...

hm.. ini sesi curhat yah?

lintang mengatakan...

syukurlah kalau mas arif menyadarinya...

echi weedya mengatakan...

makanya jangan bikin marah istri,mas...

ntar kalo istri marah,, bisa gawat looh!! *mengutip kata2 mario teguh*

:D