Search

3 Jun 2008

Ultah


APA sih yang terkandung dalam ulangtahun? Makan-makan? Balon dan kertas hias? Atau doa-doa di sela lilin yang menyala?

Ulangtahun, kata seorang teman, adalah cara mengingat hari kelahiran. Menurut anak tetangga, ulangtahun adalah kado. Orang-orang bergegas membeli suvenir, kemudian dibungkus dengan kertas kado warna-warni. Di metropolitan, ultah adalah menenggak arak, menghisap bong, bahkan barangkali disertai pesta seks!

Ulangtahun, kata teman kantor, sesungguhnya tak lebih merayakan saat-saat menciutnya umur seseorang. “Katakanlah Tuhan menjatahi umur kita hanya sampai 50 tahun. Maka, saat ultah itulah usia kita berkurang setahun dari titik nol,” katanya. Saya hampir protes, tapi akhirnya mengalah lantaran ucapan dia ada benarnya.

Hari Minggu lalu seseorang yang sangat dekat dengan saya sedang merayakan ultah. Saya kebetulan tak di sisinya kala sejumlah teman dan orang-orang dekat kumpul-kumpul di gelaran karpet. Ada nasi kuning, kue tart, telor, abon, serta irisan timun. Juga ada es kopyor serta beberapa macam roti.

Ia protes keras, dan bahkan setengah menangis kala saya mengabarkan bahwa saya tak bisa segera menujunya gara-gara capek lahir batin usai sekian hari lembur merampungkan pengerjaan koran.

Di matanya, ulangtahun adalah perayaan, bahkan setengah sakral. Ritualnya: mentraktir kawan, makan-makan, tiup lilin, dan ada ‘upacara’ pelengkap macam diguyur air, ditimpuk telor mentah, didorong ke kolam renang, dsb.

Saya amat menghargai konsepnya. Saya tak pernah menampik atau bersikeras dengan alasan bahwa perayaan ulangtahun yang sering ia gelar hanyalah pemborosan semata.

Tetapi dosa saya terbesar ialah tak memberinya hadiah. Tak memberinya apa-apa, kecuali doa yang saya lontarkan sedetik setelah jam 12 malam ketika hari jadinya tiba. Ia cukup senang dengan doa ini, namun tetap saja saya tak memberinya apa-apa sebagai hadiah ultah!

“Tak mengapa kau tak memberiku apa-apa. Kau tetap mencintaiku saja kuanggap sebagai hadiah terbesar. Kelak, pada 2* Juni saat kau ulangtahun, aku akan memberimu hadiah terbesar yang belum pernah aku berikan. Kau pasti akan suka,” ujarnya di tengah peluk cium saya yang terlambat …

6 komentar:

Anonim mengatakan...

sapa cih yg ultah mas? penasaran juga

Anonim mengatakan...

halah tetangga sendiri ya yg ulang taun? bos, ultahnya tgl 23 ya kl ga salah? bagi2 roti loh, awas enggak!

Anonim mengatakan...

setuju dg: ultah merupakan momentum menciutnya umur. BTW, usia mas arif brp cih skrg? hihihii

Arief Firhanusa mengatakan...

@Mbak Veni
alah, mbak V mo tau aja. Itu biniku mbak,, hehehe ...

@aswin
iya, tar tanggal 23. Mo kasih kado apa Mas?

@vitealova
dah tua dek, mau 37, huehehehe ...

Anonim mengatakan...

seepp.. mau ada yg ultah.
panjang umur. 110 tahun mau nggak mas?

Arief Firhanusa mengatakan...

@blue
waaaaksssss,, ketauan deh. Pasti bakal dikeroyok neh! Kaburrrr ..