Search

25 Jun 2008

Tembang Pria Hujan


Tiba-tiba ada Andi Meriem Matalata ketika warna merah menjilat gazebo belakang rumah, tempat kau siang-malam menyalakan lentera. Kau simak matahari dengan seksama, melemparmu ke antah berantah. Ke perkampungan ikan dengan dendang nelayan. Ke derap kuda di jaman kerajaan.


Di ujung timur, pagi ini, bidadari menari-nari. Menukik di sela lambai cemara. Mengantar ratusan roh dengan tergopoh. Membuat bibirmu tertutup dan terkatup. “Sudahkah kita sampai, sayangku? Telah kita tempuh perjalanan jauh, tetapi tak juga kita dapatkan kayuh,” bisikmu pilu.


Kau habiskan waktu untuk menunggu, memunguti gelintir pasir dan kesiap kabut. Mendengar kecipak ikan, birahi kelinci, dan embun yang mengalun. Kau letakkan sayap di pundak, tapi Jogja selaksa angkasa dan mayapada, terjal-menganga seperti gua.


“Bukankah duniamu memang gua, sayangku? Bukankah cinta ini terantuk stalagtit dan stalagmit? Tahukah kau bahwa cemburu bisa tuli dan bisu? Kapan kau bersedia menjagai perasaan ini? Perasaan yang diliputi tulus dan murni,” erangmu di antara angin beludru.


Kau mulai nyalang dan menerawang. Menembus kabut tirus. Menggumamkan asa pada sosok pria yang berjalan dengan tergesa dalam hujan yang perawan. Kau mengayun lengan dengan cemas, tapi tak juga ia datang kepadamu dengan lekas.


Tiba-tiba kau ingin menyanyi Rela bersama Andi Meriem Matalata, dengan komposisi awan, badai, dan hujan ...


Ooo, ijinkanlah aku menyayang dirimu
Walaupun tak pantas kumencintaimu,
Ijinkanlah agar aku tetap bersamamu
Mendampingimu kemanapun kuikut denganmu ...


Ooo, biarkanlah aku selalu di sisimu
Menggayutkan tanganku di lenganmu
Biarkanlah, biar aku lelap di pundakmu

Dan kau usapkan jemarimu
Membelai rambutku ... *)


(*bait pertama dan kedua lagu Rela, Andi Meriem Matalata)

6 komentar:

Enno mengatakan...

sepertinya tentang aku ya... tengkyu mas. Boleh bawa kelinci sepasang dan ikan sepuasnya deeeh :)

Arief Firhanusa mengatakan...

wahahahaha,, mantap!

Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Anonim mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
Meita Win mengatakan...

koq bisa kena spam? :) itu 2 komentar di atas apus ajah, Mas itu spam :)

itu gazebonya boleh juga yah :D hehe..kapan2 boleh tuh mampir kesitu, yah, Mas? :)

Arief Firhanusa mengatakan...

itu gazebo si enno dek