Rindu itu tak ubahnya kupu-kupu. Ia terbang dari kamboja satu ke kamboja lain, sampai akhirnya ia tersadar satu hal: "Aku harus segera pulang, sebab Ibu dan kakak-kakakku menunggu."
Rindu tak ubahnya kepak elang. Ia mengitari mayapada, memangsa ikan, bangkai, dan ular. Sampai suatu saat ia sadar satu hal: "Aku harus kembali ke sarang, anak-anakku menunggu dengan mulut menganga.”
Rindu tak ubahnya kehilangan wasiat, atau berkelana tanpa batas, tetapi ketika lolong serigala terdengar dan kita terjaga dari mimpi, pada saat itulah airmata meleleh karena begitu lama kita meninggalkan famili. Kita harus pulang untuk membasuh khilaf. Kita akan berpelukan, mencium tangan, dan mandi di kali.
Search
10 Okt 2008
RINDU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
4 komentar:
Rindu tu sangat menyiksa dan meyita segala asa...duuuch...
Whell!! mandi di kali????????
Whala...cboxnya eror mulu seeh...met weekend yach...
rindu itu menyakitkan dan membuat hati kelu!
Posting Komentar