SAYA kehilangan. Bukan dompet atau liontin, tetapi pertemanan.
Kisaran 5-6 bulan lalu, saya punya empat ‘adik’, Blue (http://sofianblue.wordpress.com/), Mungil (http://www.jejaksimungil.com/), Enno (http://falling-eve.blogspot.com/) dan Mira (http://ulies.blog.friendster.com/).
Empat ‘adik’ yang saya temukan dari jagat blog tatkala saya kesepian lantaran ketiga adik kandung saya menyebar dari Kudus hingga Pontianak, meski saat bertemu mereka saya berada dalam pusaran kantor surat kabar yang riuh.
Saya benar-benar menjadi ‘abang’ dari sisi usia hingga pengalaman. Pengalaman hidup maksud saya. Pengalaman menulis? Ini relatif, walau saya pernah merapori blog keempatnya di http://arieffirhanusa.blogspot.com/2008/06/mereka-menuang-kata-kata.html#comments
Hari-hari begitu vertikal dan horizontal. Blue, Enno, Mira dan Mungil tak hanya via YM saat mengadu, melainkan juga bertelepon dan mengirim pesan pendek. Telepon remeh hingga berat, hanya haha-hihi sampai sesenggukan karena timbul masalah dengan pacar atau mantan pacar.
Pendek kata, saya sangat bahagia, sangat dihargai, meski Enno amat bawel dan gemar protes. Terkadang bahkan meledek, nyinyir, dan sewot. Jarak Semarang-Jakarta (keempatnya berada di DKI), tak berpengaruh. Seakan kami bertetangga. Seolah kami serumah.
Tetapi angin terkadang jahat. Daya apungnya mempengaruhi perubahan prespektif dan sikap. Kehilangan yang saya rasakan barangkali lantaran saya tak bisa menjadi ‘abang’ yang baik. Tak mampu mengabadikan gambar dalam bingkai yang kokoh. Tak becus melindungi dan malas menyapa.
Saya blogaholic disamping cerpenholic dan maniak film. Saya berselancar dan mengabaikan ‘kulit’, sehingga tatkala muncul teman-teman baru, famili-famili baru, rangsangan-rangsangan baru, saya silau dan gagal menapakkan kaki ke lajur yang seharusnya.
Saya bersemu gembira ketika membaca komentar kawan-kawan baru, namun menyelinap kegetiran yang amat sangat ketika mengingat keempatnya.
Saya rindu Enno yang getol mengadili, Blue yang sentimentil, Mira yang asyik kala nyolot, dan Mungil yang kolokan. Saya kangen mereka dan ingin memeluknya. Saya menahan rindu bertalu-talu.
Bukalah pintu, adik-adikku, Abang segera pulang!
17 komentar:
apa gak bisa dg berkunjung lagi ke blog mereka dan meninggalkan komen, atau di YM aja lagi:D
hhhh...aku juga punya bbrp temen blog yg baik dan kemudian hilang. they come and go, just like the wind. kadang nggak ngerti juga apa krn satu sama lain saling jenuh atau krn kurang bisa merawat sebuah pertemanan
Saya mau dong, diangkat jadi kakak... Tapi harus setia komentar dan shout di shoutbox, hahaha, OK? Ok? ok?
Emang ngeblog itu punya bnyk cerita ya? *jd ingat sendiri kisah ngeblog ku -smbl senyum-*
Semoga pertemanan dan persaudaraan yg sempat terhilang kembali membaik..
Hari-hari yg melelahkan sampe2 enggak peduli 'adek' sendiri. balik rumah mas mumpung blom terbius oleh kesilauan-kesilauan ...
Mau dong jd adeknya mas arief, dapet gratisan MCD atau numpang mobilnya, hihihihih
Weh, bisa saja dikau, Kang! Menurut kacamata saya, kau bukan tipe orang yang mudah kehilangan, kecuali jika situasinya memang benar-benar membuatmu menggali rindu.
Kau orang yang gampang melesat, menyusuri lorong-lorong sempit nan pilu. Aku tahu ada ribuan adik yang pernah kau ayomi, dan empat orang yang menyerbumu menjadi adik barumu saya kira bagian dari perjalanan tersuruk yang kau alami.
Hidupmu memang getir, Kang. Kegetiran yang terlahir karena sesungguhnya kau orang baik. Ya, ya, kau salah satu orang terbaik yang pernah saya kenal!
Halah, aku ya adekmu loh mas, xixixix
Duh senangnya punya kk ky ms arief, bs melindungi dan ngayomi. Tapi yg penting sering ditraktir, huehehehe
Halo Mas Arief, salam kenal ya. Ih, tulisannya keren-keren.
dulu aku jg punya kisah kisah lucu dr ngeblog. skrng udah lewat masa itu krn aku udah dapet pelabuhan. moga-moga adeknya mau membuka pintu mas
ayo..ayo..siapa lagi yang mau jadi adiknya mas arief?monggo...monggo...pasti mas arief menerima dengan senang hati, wonk dia kakak yang baik.
mau dong jadi adeknya mas arif (** ben ketok nom **)
Soalnya orangnya baik sih, gt kali ya
selama masih ada di hati dan pikiran, pertemanan tidak akan pernah hilang...meski lama tak pernah bertemu....bukankah begitu, bung arif ?
semoga sayapun layak menjadi teman bung arif ;)
mas ngelamar jadi adiknya dong..
saya masih setia. saya nggak pernah berniat untuk menghilangkannya.
karena saya banyak belajar dari abang!!
bahkan, sampai ke cengeng2-nya.
huehehehe
*matur sembah nuwun*
yah saat didunia nyata seakan begitu terpuruk dgn segl kerumitan yg ada..tp dgn adanya sahabat walau itu hanya didunia maya ga bisa kt sentuh tp bs kita rasakan kehadirannya bisa sedikit mengisi ruang kosong dihati
yah kadang2 emang nyebelin sih :P
(baru sempet mampir, gara2 deadline molor je)
Posting Komentar