Search

3 Jun 2009

APRILIA, APRILIA ...


MALAM ini saya ingin menyeka peluh di lehernya. Aprilia tak tumbuh di taman rumah, tetapi mekar mewangi di lubuk hati, dari hari ke hari.


Ia membuat saya sulit memejamkan mata. Ia mengapung dan memasung. Ia berjingkat seperti penari. Tungkainya yang putih menyangga tubuh ayu itu, seperti belalang di punggung daun.


Saya terlempar ke kursi depan sebuah pentas balet, memandang tak berkejap tatkala ia meliuk dan meloncat seperti Ana Pavlova. Dada saya bergemuruh dipenuhi kerinduan yang menyala-nyala untuk sekadar, misalnya, menjentik hidungnya. Atau menggamitnya menyusuri salju.


Terakhir saya menjumpainya di sebuah vila, dalam gerimis dan kabut jingga. Ia menyanyi dengan geletar suara Trifina Samderubun, melahirkan gelembung-gelembung rahasia antara dia dan saya.


Waktu bergerak melompati kali, menjaga agar kaki tak terjerembab dalam jeram. Tetapi hati terhisap labirin, malaikat mengerumuni saya dalam ketidakmampuan menerjemahkan apa makna wangi bunga aprilia.


Saya pernah mengatakan ini kepadanya, terus terang dan transparan. Saya katakan bahwa saya tak mampu melupakannya walau sedetik saja. Lalu apa yang ia katakan? "Mengapa saya? Saya tak semenarik yang kau kira."


Saya bisu dan tuli karenanya sebab rahasia adalah misteri paling agung, terutama bila melibatkan cinta. Cinta tanpa syarat, biarpun tak mudah terbangun karena terbagi. Ia tahu mustahil bagi saya turun dari khayangan dan meninggalkan bidadari saya di sana. Ia tak mungkin pula meninggalkan pangerannya di singgasana ...


***



**Ana Pavlova: pebalet legendaris Rusia. Namanya dilabelkan oleh Australia dan Selandia Baru untuk sejenis dessert.

**Trifina Samderubun: penyanyi seriosa Jawa Timur yang sohor pada era 80-an.

**Diposting ulang atas permintaan Pitoresmi, setelah naskah ini sempat terapung-apung lama di google.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

AJARIN!!! AJARIN BIKIN KEK GINI!!!

*todong pake black Smith & Wesson SpecialOps*

Ikkyu_san a.k.a imelda mengatakan...

Tak diragukan lagi untaian kata yang indah dari mas Arif yang piawai urusan begini. Misteri yang agung, cinta yang tak dapat saling memiliki.

***menikmatinya***
EM

Anonim mengatakan...

errr... satu2nya aprilia yg kutau cuma yg biasa balapan di track motor, yg bannya segede donat raksasa dan keren banget itu, yg biasanya nyanding sama ducati.

jadi pengen aprilia yg itu. sementara mimpi Kawasaki Ninja atau RGR dulu lah...