Search

6 Feb 2009

BERCINTA DENGAN SERIGALA


SISIL melirik ruang Pak Rudi dari celah gordin. Hatinya gerah. Tamu dari Jogja itu tak pulang-pulang juga. "Perutku udah jojing nih! Kelewatan!" Rutuknya.

Lalu, ketika pintu ruang bosnya terkuak dan dua pria perlente dari Jogja itu berlalu, tinggalah kini Sisil menunggu isyarat tertentu melalui aiphone di mejanya. Isyarat yang mengabarkan bahwa mereka siap berkelana ...

Makan siang. Bercengkerama dan saling mencengkeram. Pak Rudi tahu betul letak kelebihannya guna menyulam kelemahan Sisil. Kelemahan yang mengubur kesadaran gadis ini akan satu kenyataan bahwa Pak Rudi punya sulung perempuan yang kini semester 4 di kampus tersohor Semarang, anak laki-laki kelas 2 SMP, dan bungsu perempuan kelas 5 SD ... serta istri yang cantik.

"Kemana kita?" Tanya Pak Rudi seraya menaikkan volume Immortality Celine Dion. Sisil sangat suka lagu ini. Sesekali, ketika speaker mobil mengayunkan jantungnya melalui lagu-lagu tertentu, ia membuat gerakan liar serigala, persis di bawah setir Pak Rudi.

"Ke Citybank Pa, bayar tagihan. Udah jatuh tempo, loh," kerling Sisil. Kerling yang pernah meluluhlantakkan pertahanan Pak Rudi tatkala Sisil masuk kerja pada hari pertama.

Ia memakai rok hitam di atas lutut. Terang saja menggoyang kelelakian lantaran tubuhnya yang semampai itu dibungkus kulit putih susu. Tak lama, Pak Rudi memintanya jadi sekretaris. Tentu bukan sekretaris di atas kertas belaka, sebab berulang Sisil dimintanya mengikuti Pak Rudi ke luar kota, dan di sana ia leluasa memanggil bosnya dengan "pa".

Di depan mesin debet Citybank, Sisil menggesek kulit lengan Pak Rudi disertai ucapan-ucapan mengundang. Itu cara mujarab menyentak tangan Pak Rudi agar bergegas merogoh dompet. Sesungguhnyalah tanpa dirayu pun Pak Rudi tahu. Ia memang 'berkewajiban' membayar semua kebutuhan Sisil atas jerih payah membuat hati Pak Rudi bungah.

***

ITU berjalan dua tahun. Sisil menuai rumah mewah di kawasan elite kota atas Semarang, 1 unit Honda Jazz, dan tabungan yang membengkak.

Tapi, pagi ini, tatkala sidang korupsi Pak Rudi dimuat di halaman pertama koran-koran, Sisil meringkuk ketakutan di sudut kamar sebuah hotel. Mukanya pucat seperti mayat ...


10 komentar:

Anonim mengatakan...

amit amit jabang beibeh...
btw, kenapa meringkuk dengan pucat? mbok cari srigala yg lain...

Anonim mengatakan...

versi mininya langsung menohok bang. mantab..

Anonim mengatakan...

Aha ini dia yg aku suka. crita pendek2 punya ms arif ky gn emang ngetop abizz

ika rahutami mengatakan...

kupikir ceritanya bella dan werewolf mas....
dalam versi mini ini,yang serigala yang perempuan atau si lelaki? kadang sulit membedakannya. karena perempuan kerap bersembunyi di ketiak ketika harus menghadapi kenyataan, namun berteriak paling lantang ketika haknya tidak terpenuhi. ironis

Sekar Lawu mengatakan...

yen bukune wis terbit, mas...ojo lali aku dikirimi yaa.....

www.katobengke.com mengatakan...

wah emang gitu yah kerjaannya si sekretaris ma bos....
trus di DPR pasti gitu juga yah.....
wah........
pantas indonesia kacau.....
karna bosnya pikirannya..hanya....????

Miss G mengatakan...

Pantes mas Arief ini ga mau jadi lurah.. *Lohh... kok ga nyambung ya?* qiqiqiqi

Pokoknya saya pesen satu ya mas, plus tanda tangan... ya, ya, ya..

Tolong di kirim ke alamat *bisik bisik bisik*

goresan pena mengatakan...

wuuu.... hajimemasho...istimewa...!

hehe...
bingung mau coment apa...

Anonim mengatakan...

hwbahwhakakak ... masih rajin motretin hal-hal ginian tho kang? kubayangkan si serigala itu punya kaki jenjang ky punya Nurul Arifin, kulit bersih kaya mentega, rambut ikal persis Titi Kamal, dan perpaduan mulut-hidung Tamara Blezinsky.

Ane ngiler jadinya, bhwhahahaha ...

Anonim mengatakan...

.. parapapapap ... aku bisa membuatmu jatuh cinta kepadaku meski kau tak cintaaaaa ... kepadaku ... (ini lagu para serigala, haha)