Search

23 Jan 2008

MENCINTAIMU


Pukul 2 dinihari ini mendadak saya melankolis. Di seberang meja ada Mas Bagyo yang masih ngebut ngetik naskah. Lalu di meja lain ada Andy Satriani, tukang artistik yang tengah teriak-teriak menyimak lagu lewat headphone-nya. Kemudian di meja paling ujung Mas Sidik, artistik juga, sedang menghisap dalam-dalam rokoknya seraya menyeting halaman Bolamania.

Merekakah yang membuat saya mendadak melow? Saya kira bukan. Ataukah saya stres lantaran menjelang subuh masih melek menyiapkan edisi 33 tabloid kami? Saya yakin juga bukan. Siklus mingguan begini sudah setahun saya jalani. Deadline bukan penyebab saya mendadak cengeng dan ingin sekali menangis.

Pelan-pelan saya selidiki. Kesimpulan paling mendekati benar adalah lagu Mencintaimu yang sejak tadi mendengung di headphone yang menyumpal lubang kuping saya. Lagu Krisdayanti ini tanpa diminta memutar ulang sekian kali lantaran window media player di laptop saya memang saya seting untuk mengulang lagu yang sama, karena saya biasa mendengar lagu kesayangan berulang-ulang untuk membangun inspirasi, imajinasi, atau menggugah perasaan. Saya sejatinya memang romantis, hehe .. Narsis banget ya.

Mencintaimu termasuk lagu favorit saya? Tunggu dulu! Memang tahun 2000-2001 lagu bikinan Bebi Romeo ini saya suka. Saking senang mendengarnya, saya perlu tiap malam menyambangi Kafe Teras, Kafe Hitam Putih, atau kafe-kafe lain di Semarang untuk request lagu ini. Itu jaman saya masih bekerja di Tabloid BOLA. Asal suntuk, kerjaan belum kelar saya tinggal, lalu kabur ke kafe. Sekadar minum soft drink, karena saya nggak doyan bir, apalagi alkohol, cuma untuk mendengar penyanyi melantunkan lagu ini.

Tadi saya mengklik Mencintaimu juga asal saja, sebab mata dan benak saya tertancap kuat di monitor komputer, di meja yang sama dengan laptop. Mengedit naskah kawan-kawan wartawan butuh dahi yang berkerenyit. Biasanya saya suka nyetel Forever and One-nya Helloween, atau Tak Bisa ke Lain Hati KLA Project. Kalau 'terpeleset' paling ke Sherina dengan Andai Aku Besar.

Tapi dampaknya luar biasa. Erangan Krisdayanti untuk mengeja lirik Bebi membangkitkan aroma percintaan yang dahsyat. Alam bawah sadar saya berkelana kemana-mana, saling menyalip dengan konsentrasi menyunting naskah!

Mencintaimu begitu sakral karena mengandung kehebatan cinta. Dengar saja lirik ini: .. mencintaimu, seumur hidupku//selamanya, setia menanti//walau di hati saja, seluruh hidupku//selamanya, kau tetap milikku//hanya satu yang tak mungkin kembali//hanya satu yang tak pernah terjadi//segalanya teramat berarti di hatiku//selamanya ...

Saya mendadak sentimentil, seraya mencari-cari siapakah yang saya batin andai saya penyanyi yang sedang melantunkan lagu Mencintaimu?

1 komentar:

goresan pena mengatakan...

jauh benar, antara forever and one dengan lagu sherina..hehe, tapi, itulah selera.
tapi, kalo forever and one dengan mencintaimu..hehe, 11-12 lah..