Search

24 Jan 2008

PSSI


Kalau saya sertakan logo PSSI di sebelah kiri ini bukan berarti saya cinta PSSI. Jujur saya mual. Logo itu padi dan kapas. Seolah-olah sebuah kewajiban di negeri ini bahwa logo ya padi dan kapas, alias sandang dan pangan.

Padahal logo Arema saja asyik punya. MU oke banget. AFC keren. Juve ciamik. Klub tarkam di kampung saya malah punya logo sangar, mencerminkan sepakbola yang laki-laki banget.

Perlu diganti? Sangat wajib! Harus diganti! Apa hubungannya padi dan kapas dengan sepakbola? Tunggu dulu! Jangan-jangan logo padi-kapas tersebut mencerminkan betapa makmurnya menjadi pengurus PSSI. Uang berhamburan dari sekadar pencabutan kartu kuning untuk pemain, hingga uang-uang siluman untuk pengaturan wasit atau promosi-degradasi.

Rabu malam, 23 Januari lalu, SCTV menggelar acara "Topik Pekan Ini". Yang diundang wartawan Kompas Anton Sanjoyo, Menpora Adhyaksa Dault, seorang komentator sepakbola, dan Sekjen PSSI Nugraha Besoes. Di tengah mereka ada perwakilan suporter.

Acara ini seru dan perlu. Pendek kata, seluruh yang di sana memojokkan PSSI dengan menyinggung perkara kerusuhan Kediri pada partai Arema-Persiwa babak 8-Besar LI XIII, sampai pertanyaan: mengapa sebuah organisasi dipimpin seseorang yang lagi mendekam di penjara?

Saya sungguh takjub dengan cara Nugraha ngeles. Ia begitu pintar berkelit dan mencoba meyakinkan bahwa apa yang dilakukan pengurus PSSI adalah untuk kebaikan semua.

Hei, kebaikan untuk siapa?!!

Tidak ada komentar: