Search

16 Jul 2008

Payudara Julia

SAYA kehilangan momen penting, tadi malam, gara-gara Julia Perez. Perempuan yang gemar menaruh payudara seolah-olah tak betah dalam tempurung kutangnya ini nongol di acara “Empat Mata” Trans7. Padahal “Empat Mata” itu tontonan favorit saya sebelum mengarungi alam mimpi.

Topik pembahasan “Empat Mata” tadi malam memang dangdut. Ada Thomas Jorgi, Dhawiya (putri bungsu Elvy Sukaesih), pedangdut cantik Chintya Sari, serta seorang bule asal Jerman yang, katanya, penggila dangdut.

Julia -- saya lebih suka memanggilnya “Julia” ketimbang “Jupe” yang terkesan ikut mempromosikannya secara gratis – tak seharusnya berada di kursi “Empat Mata” malam tadi, jika pembahasan mengalir cerdas dan tak sekadar memberi ruang kepada payudara mengintip yang kemungkinan besar disaksikan pula oleh anak-anak SMP yang mulai dirasuki pubertas.

Namun sebaliknya, ia diperlukan juga untuk duduk di depan Tukul kalau bakal muncul pertanyaan-pertanyaan menukik dari “Tya”, orang di balik layar “Empat Mata”. Nah, yang terjadi memang ini. Tukul mendadak memunculkan pertanyaan tentang citra dangdut agar 'musik rombeng dan kampungan' ini menjadi wibawa di negeri sendiri.

Saat Dhawiya menjawab bahwa salah satu kewibawaan dangdut tertumpu kepada para pelakunya agar tak sembrono dan seronok saat menyanyi, celakanya komentar Dhawiya itu ditanggapi Julia dengan tawa cengengesan sembari menggoyang tubuh, seperti belatung yang sedang menjilati bangkai sapi!

Julia boleh sangat percaya diri malam tadi karena “Empat Mata” episode ini 'dicukongi' beberapa iklan yang melibatkan senyum keringnya itu, tetapi ia lupa, dengan menjadi bintang tamu untuk sebuah topik yang masih amat rentan untuk digasak FPI, seharusnya ia tertib memperlakukan susu. Dengan tubuh yang sama sekali tak indah, ditopang cara tertawa yang jauh dari standar kelayakan wanita cantik, struktur payudara yang menjadi kebanggaannya itu justru sama sekali tak membuat pria terus menerus setia mengaguminya, namun justru berbalik menjadi eneg dan mual-mual!

Untuk sisi ini, saya mengangkat topi untuk Chintya Sari dan Dhawiya yang cerdas dan bermutu untuk acara dengan rating tinggi macam “Empat Mata”. Chintya, pedangdut dengan senyum santun dan goyang ala kadarnya ini, adalah sarjana komunikasi dari sebuah perguruan tinggi di Surabaya.

Sementara Dhawiya – meski bawel dan ceplas-ceplos – namun tadi malam membawa harkat dan martabat dangdut agar selalu tak dianggap comberan. Mbak Elvy pantas bangga melahirkannya.

Saya mengatakan Julia Perez comberan? Mungkin saja, karena tampaknya ia tak memiliki satu pun potensi untuk berkembang dan memberi inspirasi kepada dunia luas dari jagat seni, kecuali payudara yang sangat ia banggakan itu ...

8 komentar:

Meita Win mengatakan...

Tapi yah itu kan salah satu anugerah yang dia punya, entah palsu atau gak. Gak bisa disalahkan juga klo dia mempertontonkan si payudara, karena hanya sedikit lelaki yang tidak melihat ke payudara yang lebih menarik dibanding menatap mata...

:D

untung saya tidak doyan nonton tv :D

Enno mengatakan...

hmm.. wanita spt julia yg mengeksploitasi tubuhnya itu kan karena laki-laki juga yang doyan liat dan menyediakan diri sbg konsumen tetap... jgn salahin dia 100 persen ah! ;p

Anonim mengatakan...

benar mas. orang memang tidak lepas dari image atau citra yang yang dia buat.
jika memang julia tidak cantik ataupun cerdas, mau nonjolin apa lagi? toh udah ada yang "nonjol" dan digandrungi banyak orang, napa gak sekalian ditonjolin aja...

Arief Firhanusa mengatakan...

@mungil
"yang sedikit" itu termasuk saya, dek,, huehehe ...

@enno
Wah, membela ni ye. Tapi ungkapan "laki-laki juga doyan liat dan menyediakan diri sebagai konsumen tetap" itu saya rasa kurang tepat. Kalau ada lesbong yang membacanya pasti menggugat,, haha ..

@ahmed
Iya Mas, setuju pendapat sampean. Menghidupi diri serta untuk keperluan belanja dan foya-foya di Jakarta emang perlu "tak punya malu".

Anonim mengatakan...

lha kalo potensinya cuman payudara, sah-sah saja kan bang, kalo dikembangkan.
kalo ada anak yang memiliki potensi menyanyi, ya diasah dan dipertontonkan keterampilan nyanyinya.
kalo julia potensinya di payudara, ya dipertontonkan payudaranya...

Anonim mengatakan...

@blue
hahahaha ... saya telah menduga, komentar ente pasti begini.

Aswin mengatakan...

Duh kalo laki normal pasti suka deh ma toket si Julia..ngiler mode on...kalo g normal g tau deh...wekekekekekeee....

Arief Firhanusa mengatakan...

@aswin
ngiler boleh-boleh aja, tp jangan tertuju Julia yang, kata orang-orang, mirip waria ,, haha