Search

29 Jan 2010

Wanita Tercantik di Dunia


"Kaulah wanita tercantik di dunia, Lina. Kaulah kepak merpati dengan kulit kuning langsat itu," godanya, suatu ketika.

Bukan! Bukan menggoda! Ia selalu mengatakan yang sebenarnya tentang tahi lalat di bawah mata, tentang rambut hitam tebal Lina, dan tentang jari-jemari kekasihnya yang runcing dan langsat.

Ia menemukan Lina di tangga sebuah pertokoan. Mata Lina mengerjap dan membius, membuat pria itu bertekuk lutut. Lalu ia meminta nomor telepon, mengucapkan kalimat-kalimat yang samar karena ia gugup.

"Aku akan menelepon. Kamu kos di mana?" Tanya dia.

Lina menyunggingkan senyum. Sederet gigi dengan pesona luar biasa. Membuat jantung pria itu berdenyut. "Saya kos di belakang situ. Mampir kalau ada waktu," ucap Lina, dengan benih-benih cinta.

Cinta? Apakah sekelumit perjumpaan itu bermakna cinta? Pria itu berkaca. Memandang Lina berkelebat dalam cermin, mengingatkan padanya pada sebuah pertemuan awal, sekian bulan lalu. Pria itu hanya menawarinya tumpangan, dan kemudian menurunkannya di sebuah perempatan. Tetapi setengah jam cukup untuk meliarkan perasaan.

Sekian bulan kemudian bertemu di tangga toko itu. Dan kemudian, hingga kini Lina tetap menjadi bidadari, dengan isak tangis yang sesekali memasuki relung telinga pria tadi, ketika keduanya perlu menangisi sesuatu.

"Kaulah wanita tercantik di dunia, Lina. Kaulah tambatan hati dengan asmara yang tak terperi," ucapnya setiap kali.

Bukan ucapan biasa, sebab tak ada makhluk lain yang mampu menandingi kecantikan itu. Lina memiliki tubuh semampai, yang teratur dan ritmis saat berjalan. Lina pulalah yang punya ledak tawa lucu tapi menciptakan rindu.

Pria itu rindu dendam setiap waktu, seolah langit segera runtuh jika sehari tak bertemu. Ia tak berselera makan tanpa Lina di sisinya. Tanpa Lina, ia tak tidur dengan nyenyak. Tanpa bidadari itu, hidup terasa semu ...

Pagi ini -- dan pagi-pagi berikutnya sampai ajal tiba -- selalu ia ucapkan kalimat yang membuatnya merasa nyaman karena diselimuti cinta: "Kaulah wanita tercantik di dunia, Lina."