Search

2 Sep 2009

SAYA PULANG, SAYANG!


Sebulan rasanya jauh. Padahal masih di selongsong bulan yang sama, sedikit menyeberang ke September. Mengapa begitu lama tak singgah di rumah sendiri? Jawabannya panjang. Tapi saya coba pendekkan.

Pertama saya tengah mengalami stagnasi. Stagnan ide maupun hidup. Pelukis bisa berbulan-bulan tidur tanpa menggauli kanvas, cat, dan lamunan, meski misalnya ia sudi menarik garis-garis lukis yang gombal dan omong kosong bisa saja ia lakukan.

Hidup saya juga sedang stagnan. Kaya tidak, miskin mungkin mendekati. Untunglah saya tak lama menganggur. "Tak lama" yang saya maksudkan bukan bertahun-tahun, tapi cukup beberapa bulan saja, termasuk dalam menganggur itu saya pernah mengurusi keponakan mendaftar polwan dan nyari-nyari utangan.

Pekerjaan yang 'lumayan'. "Lumayan" sengaja dalam tanda kutip lantaran bukan pekerjaan yang mewah. Cukup dengan 'gaji bensin' dan mendapat penyaluran hobi. Hobi ngebut? Tentu tidak, walau masih berkutat tentang "mengebut untuk mencapai deadline sesuai jam yang dipatenkan" karena berurusan dengan pemberitaan dan kapan orang-orang di mesin cetak membatasi jam meleknya.

Rindu ini menggebu. Pitoresmi tak capek-capeknya ngulik kuping saya untuk up date blog. "Gimana mo komen kalo apdet aja enggak!" Begitu dia kerapkali sewot mencubit. Ah, kadang saya kangen perempuan ini. Saya membenci dia, anehnya juga rindu.

Hm, rasanya damai memasuki rumah sendiri. Ada adem yang menyesap. Muncul magma yang sekian pekan menggumpal dalam kotak libido yang tak pecah-pecah. Saya balik ke keasyikan lama menelusuri blog kawan-kawan setelah beberapa waktu ber-haha-hihi di fesbuk yang lama-lama menjemukan.

Saya pulang, sayang, jerang air untuk kita mandi bersama ...